Disambut kicauan burung yang riangnya
Dan tetesan embun di setiap ranting-ranting pohon yang menggelantung
Dan ketika mentari mulai menunjukkan seluruh tubuhnya
Seketika juga gerombolan manusia yang keluar dari gubuknya menyongsong pagi
Suara klakson-klakson yang nyaring
Membuat suasana bumi semakin bising
Gumpalan awan gelappun tak mau kalah
Keluar dari cerobong tempat peraduannya
Semua manusia nampak dengan corak yang berbeda-beda
Hendak mengais rezeki, memenuhi bangku-bangku belajar, atau hanya sekedar meratapi nasib
Ah, penat niat dengan suasana ini
Ingin segera berlalu, seolah sedang tak merindukan mentari
Segera ingin berjumpa dengan pekatnya malam
Walaupun dia tak selalu memberikan pundi-pundi rupiah
Namun setidaknya memberikan pundi-pundi ketenangan
Yang tak bisa diberikan mentari
Hanya rinai hujan yang menghibur dengan rinainya yang merdu
Meninabobokan dan sang bulan menepuk bahu yang penuh lelah ini
Ah, sungguh aku sedang tak merindukan mentari saat ini.
0 comments:
Post a Comment