Ada masa aku dibutakan olehmu. Nalar dan logikaku tak berjalan karena cintaku. Aku tak lagi menjadi diriku lagi ketika denganmu. Aku berusaha menutup mata dan telingaku akan segala sesuatu tentangmu yang menyesakkan dada. Entah karena cinta atau obsesiku terhadap kamu. Sekalipun kamu berulang kali menancapkan belati ke dadaku. Tak kulihatpun itu sebagai belati. Aku selalu percaya bahwa kamu juga memiliki perasaan yang sama denganku hanya cara kita yang berbeda. Namun semakin aku melaluinya, segala hal yang meyesakkan dada tak dapat kutepis lagi. Aku kembali bertanya akan cintamu. Kuputuskan bahwa diriku akan hidup tanpamu. Mencoba menghapus sosokmu yang membelenggu hati dan fikiranku. Tapi sepertinya menghapus tentangmu tak akan pernah bisa. Sehingga aku memilih melanjutkan hidup dengan kenangan pahit yang kamu berikan. Menyesakkan memang, namun aku harus terbiasa tanpamu. Berdamai dengan sakit yang kamu berikan. Hingga terhapus oleh waktu dan penggantimu kelak.
Labels
- Bacaanku (1)
- Bahasa Inggris (1)
- Belajar Islam (5)
- Catatanku (31)
- Cerpenku (2)
- Education (1)
- Family (1)
- Ilmu (1)
- Just Me (10)
- Masak (1)
- Me anD Friends (5)
- Movie Quotes (1)
- My favorite Place (1)
- Our Story (2)
- Story (1)
- Tauhid (2)
- Tugas (6)
Followers
Find me on Fb
Sunday, March 19, 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sunday, March 19, 2017
Catatan Luka Hati
Ada masa aku dibutakan olehmu. Nalar dan logikaku tak berjalan karena cintaku. Aku tak lagi menjadi diriku lagi ketika denganmu. Aku berusaha menutup mata dan telingaku akan segala sesuatu tentangmu yang menyesakkan dada. Entah karena cinta atau obsesiku terhadap kamu. Sekalipun kamu berulang kali menancapkan belati ke dadaku. Tak kulihatpun itu sebagai belati. Aku selalu percaya bahwa kamu juga memiliki perasaan yang sama denganku hanya cara kita yang berbeda. Namun semakin aku melaluinya, segala hal yang meyesakkan dada tak dapat kutepis lagi. Aku kembali bertanya akan cintamu. Kuputuskan bahwa diriku akan hidup tanpamu. Mencoba menghapus sosokmu yang membelenggu hati dan fikiranku. Tapi sepertinya menghapus tentangmu tak akan pernah bisa. Sehingga aku memilih melanjutkan hidup dengan kenangan pahit yang kamu berikan. Menyesakkan memang, namun aku harus terbiasa tanpamu. Berdamai dengan sakit yang kamu berikan. Hingga terhapus oleh waktu dan penggantimu kelak.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment