Alhamdulillah puji syukur atas segala rahmat Allah SWT yang masih memberikanku kesempatan hidup di dunia ini. Tak terasa hari ini adalah hari terakhir final test, setelah seminggu bergelut dengan buku-buku, mengulang lagi materi-materi kuliah yang pernah dibahas selama 6 bulan ini. Banyak peristiwa menarik yang terjadi selama masa final ini. Tapi secara keseluruhan final nya lancar-lancar. Semoga nilai semua mata kuliahku hasilnya A. Heheheehheheh...
Final test ini sebagai tanda berakhinya satu semester. Kebetulan saya baru semester 3, jadi ini adalah akhir dari semester ke 3 ku. Banyak yang perlu dibenahi dalam banyak hal pada diriku. Dari sikap, perilaku, cara belajar. Entahlah, catatan-catatanku di semester 3 ini berantakan, tidak teratur sama sekali, sangat berbeda dengan catatan-catatanku semester sebelumnya. Namun di semester ini, saya memiliki kesibukan yang cukup banyak. Bergelut dengan tugas-tugas yang tiada hentinya, sehingga saya benar-benar menikmati yang namanya kuliah itu. Sungguh, inilah seninya kuliah yaitu bergelut dengan tugas..^_^
Banyak kenangan indah bersama teman-teman kampus yang tak pernah kulupakan. Banyak teman-teman baru yang dulunya tidak akrab sekarang sudah menjadi akrab. Persahabatanku dengan ratna, dewi, mawar, sinar, dan ipul juga masih tetap awet sampe sekarang. Hubunganku dengan orang-orang juga masih terjalin dengan baik. Satu lagi, saya mendapatkan cinta saya di semester 3 juga. Semuanya tidak ada yang percaya. Sulit juga untuk menjelaskan kepada mereka semua. Tapi Alhamdulillah semuanya positif menerimanya.
Banyak harapan yang ingin dicapai di semester depan. Terutama dalam hal belajar, di semester 3 ini saya jarang sekali mengikuti english meeting lagi dikarenakan sibuk dengan tugas kampus. Semoga semester depan, saya dapat mengatur waktuku lebih baik lagi, lebih bijak dalam berkata, bertindak, dan berpikir. Namun, ada satu hal yang membuat saya merasa ada yang hilang saat ini dan membuat saya merasa sangat sedih. Murobbiyah ku akan balik ke kampung halamannya Kalimantan. Dan kemungkinan besar tidak akan balik ke Makassar lagi untuk mengajari kami. Saya dan teman-temanku sangat sedih dan merasa sangat kehilangan ukhti. Ukhti adalah orang yang berperan penting dalam perubahan kami hingga saat ini. Beliau mengajari kami tanpa pamrih, tempat curhat kami, orang yang sering memberikan kami solusi dalam segala permasalahn hidup, orang yang mengajari kami agama. Rasanya kami belum siap ditinggal oleh ukhti. Kami sudah terbiasa dengan beliau. Rasanya ada satu kekuatan yang hilang. Walaupun kelak ada yang menggantikan ukhti namun sulit untuk melupakannya. Semoga pengganti murobbiyah ku seperti beliau, yang penuh semangat, kelembutan, dan kesabaran mengajari kami. Amiinn....
0 comments:
Post a Comment